A. Konsep Biaya Produksi
Biaya dalam pengertian produksi ialah semua “beban” yang harus ditanggung oleh produsen untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor - faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang - barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Semua yang dipakai adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut:
- Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi.
- Bahan-bahan pembantu atau penolong.
- Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur.
- Penyusutan peralatan produksi.
- Uang modal, sewa.
- Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi.
- Biaya pemasaran seperti biaya iklan.
- Pajak.
B. Jenis-jenis Biaya Produksi
a. Biaya bahan baku (direct material cost)
Bahan secara langsung digunakan dalam produksi untuk mewujudkan suatu macam produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
b. Biaya tenaga kerja langsung (direct labour cost)
Biaya tenaga kerja yang langsung ditempatkan dan didayagunakan dalam menangani kegiatan-kegiatan proses produk jadi secara langsung diterjunkan dalam kegiatan produksi menangani segala peralatan produksi dan usaha itu dapat terwujud.
c. Biaya overhead pabrik (factory overhead cost)
Bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung dan biaya pabrik lainnya, seperti ; biaya pemeliharaan pabrik, yang tidak secara mudah didefinisikan atau dibebankan pada suatu pekerjaan.
Biaya produksi yang di keluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Biaya Eksplisit : Semua pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan input lain yang dibayar melalui pasaran (pembayaran berupa uang).
- Biaya Implisit : Biaya Implisit adalah biaya yang tidak terlihat secara langsung, misalnya biaya penyusutan barang modal.
Teori biaya produksi menurut jangka waktunya, dibedakan menjadi 2 yakni:
1. Biaya Jangka Pendek :
- Dalam hubungannya dengan tujuan biaya
a. Biaya Langsung (Direct Cost)
Biaya Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun output tertentu. Sebagai contoh adalah biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan. Begitu juga dengan supervise, listrik, dan biaya overhead lainnya yang dapat langsung ditelusuri pada departemen tertentu.
b. Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost)
Biaya Tidak Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung pada suatu proses tertentu atau output tertentu, misalnya biaya lampu penerangan dan Air Conditioning pada suatu fasilitas.
- Dalam hubungannya dengan volume kegiatan
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/FC) TC = FC + VC atau FC = TC – VC
Biaya yang tetap harus dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi. Biaya tetap merupakan biaya setiap unit waktu untuk pembelian input tetap.
b. Biaya Variabel Total (Total Variabel Cost/VC) VC = TC – FC
Biaya yang dikeluarkan apabila berproduksi dan besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang diproduksi biaya variabelnya semakin besar, begitu juga sebaliknya.
c. Biaya Total (Total Cost/TC) TC = FC + VC
Jumlah keseluruhan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dengan kata lain, biaya total adalah jumlah biaya tetap dan biaya variabel.
d. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC) AFC = FC / Q
Biaya Tetap Rata-Rata adalah hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan.
e. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost/AVC) AVC = VC / Q
Biaya variabel rata-rata adalah biaya variabel satuan unit produksi.
f. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC) AC = TC/Q atau (VC+FC)/Q jadi AC = AVC + AFC
Biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi banyaknya jumlah barang tertentu (Q).
g. Biaya Marjinal (Marginal Cost/MC) MC = dTC / dQ atau MC = TCn – TCn-1
Tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan selisih kuantitas dari barang yang diproduksi.
2. Biaya Jangka Panjang
Dalam jangka panjang semua biaya adalah variabel. Karena itu biaya yang relevan dalam jangka panjang adalah biaya total, biaya variabel, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel dan sama dengan biaya marjinal. Cara meminimumkan biaya dalam jangka panjang dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plan size) yang akan meminimumkan biaya produksi dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang digunakan yaitu tingkat produksi yang akan dicapai serta sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. sbb :
a. Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average Cost/AC) LAC = LTC/Q
Biaya total jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah output.
b. Biaya Marginal Jangka Panjang (Long-run Marginal Cost/LMC) LMC = ∂LTC/ ∂Q
Biaya marginal jangka panjang adalah tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya total adalah sama dengan perubahan biaya variabel.
c. Biaya Total Jangka Panjang (Long-run Total Cost/LTC) LTC = LVC
Biaya total jangka panjang adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat variabel.
C. Faktor-Faktor Biaya Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi yaitu :
a. Sumber Daya Alam
Segala sesuatu yang disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam bumi.
b. Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jas.
c. Sumber Daya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
d. Sumber Daya Pengusaha
Sumber daya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa secara efektif dan efisien.
D. Skala Ekonomi & Tidak Ekonomi
a. Skala Ekonomi
Menurut Sadono Sukirno skala kegiatan produksi jangka panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila pertambajhan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah. Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan pertambahan kapsitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien.Ini dicerminkan oleh biaya produksi yang bertambah rendah. Faktor penting yang menimbulkan skala ekonomi sbb :
>> Spesialisasi faktor-faktor produksi.
Dalam perusahaan yang besar dilakukan spesialisasi. Setiap pekerja diharuskan melakukan suatu pekerjaan tertentu saja, dan ini menmbah keterampilan mereka. Produktifitas mereka bertambah tinggi dan akan menurunkan biaya per unit.
>> Pengurangan harga bahan mentah dan kebutuhan produksi lain.
Makin tinggi produksi, makin banyak bahan-bahan mentah dan peralatan produksi yang digunakan. Keadaan ini menyebabkan biaya per unit akan menjadi semakin murah.
>> Memungkinkan produk sampingan diproduksi.
Di dalam perusahaan adakalanya terdapat bahan-bahan yang terbuang (waste). Tetapi kalau perusahaan memiliki barang residu yang cukup banyak, barang residu ini dapat diproses menjadi barang yang diproduksi secara sampingan. Kegiatan yang baru ini akan menurunkan biaya per unit dari keseluruha operasi perusahaan.
>> Mendorong perkembangan usaha lain.
Kalau suatu perusahaan telah menjadi sangat besar, timbul permintaan yang cukup ekonomis untuk mengembangkan kegiayan di bidang usaha lain yang menghasilkan barang-barang atau fasilitas yang dibutuhakan perusahaan besar tersebut. Di samping itu perusahaan –perusahaan yang menyediakan jasa-jasa kepada persusahaan tersebut akan berkembang. Berbagai perkembangan ini akan mengurangi biaya per unit.
b. Skala Tidak Ekonomi
Wujudnya skala tidak ekonomi terutama disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi sangat besar sekali sehingga menimbulkan kerumitan di dalam mengatur dan memimpinnya. Perusahaan yang terus-menerus membesar biasanya berarti jumlah tenaga kerja yang digunakan meliputi beribu-ribu orang, dan mempunyai pabrik dan cabang di berbagai tempat. Sebagai akibatnya kegiatan dan organisasi perusahaan itu sudah menjadi sangat kompleks. Tidak mungkin lagi ia dipimpin oleh seorang manajer saja. Ini megakibatkan pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan yang sangat kaku dan memakan waktu yang lama untuk merumuskannya. Keadaan ini mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan, dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakain tinggi.
No comments:
Post a Comment