Serat Wedhatama dari sudut pandang semantik yang dibagi kedalam tiga buah suku kata yaitu serat (tulisan), wedha (pengetahuan) dan tama (baik, tinggi dan luhur). Serat Wedhatama adalah sebuah karya sastra yang memuat pengetahuan dalam mencapai keluhuran hidup umat manusia, serta merupakan sebuah ajaran yang mengajarkan cara manusia berelasi dengan sesama manusia, manusia berelasi dengan Tuhan serta cara manusia berelasi dengan dirinya sendiri. Serat Wedatama mengajarkan banyak tuntunan moral sebagai bagian dari pendidikan karakter yang dapat diklasifikasikan sebagai etika pribadi/prilaku pribadi, sebab merupakan tuntunan etis yang lebih ditujukan pada diri sendiri. Sebagaimana ajaran-ajaran dalam kultur Jawa, Serat Wedatama menekankan pengembangan ketajaman rasa, sejalan dengan pengembangan kecerdasan emosional dan spiritual,
Struktur Serat Wedatama berbentuk tembang macapat mengandung makna yang tersembunyi selain makna tembang macapat itu sendiri. Pemilihan pupuh-pupuh tentunya tidak sembarangan, memberikan makna jika seseorang sudah mengetahui fenomena diharapkan dapat mencari ilmu dengan berguru pada orang yang lebih tahu akan ilmunya sehingga pupuh disusun saling berkaitan sehingga jika seseorang manusia sudah mengenal dengan ilmunya maka manusia diharapkan dapat mengamalkannya. Tersusun atas lima pupuh yaitu :
- Pangkur menjelaskan cara untuk memiliki identitas atau menjadi pribadi dengan figur yang baik. Bermakna sebagai pembuka yang menceritakan sifat manusia yang mempunyai berbudi luhur dan sifat manusia yang mempunyai sifat bodoh, sombong dan malas. Terdiri 14 Pada (1-14)
- Sinom berisi tentang kewajiban, hak dan dasar-dasar spiritual dalam menjalani kehidupan. Memberikan makna jika seseorang sudah mengetahui permasalahannya itu diharapkan dapat mencari ilmu dengan berguru pada orang yang lebih tahu akan ilmu tersebut. Terdiri 18 Pada (15-32).
- Pocung memuat makna pentingnya perjuangan manusia dalam mendapatkan kekuasaan, kekayaan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan dasar kehidupan. Terdiri 16 Pada (33-47).
- Gambuh membantu dalam memahami agama meliputi sembah catur (raga, cipta, jiwa, rasa). Terdiri 34 Pada (48-82).
- Kinanthi mengajarkan konsep menjalankan hidup dengan baik. Terdiri 18 Pada (83-100).
Pustaka :
- Pradipta Christy Pratiwi & Yohanes Suwanto (2018), Serat Wedhatama Sebagai Salah Satu Warisan Budaya Jawa, ISSN 2477-1686, Vol.4. No.12, Juni 2018
- Sumarno. (2012). Nilai-nilai Budaya Jawa dalam Serat Wedhatama. Jurnal Partrawidya.
- Suwardi. (2006) Dasar-Dasar Pembelajaran Tembang, Bahan Pelatihan Bahasa Jawa SMA/MA/SMK Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang
- Urbayatun, S. & Diponegoro, A. M. (2015). Terapan ajaran dalam serat wedhatama untuk mengatasi problem psikologis pada ibu-ibu wilayah cangkringan, sleman, pasca erupsi merapi. Paper dipresentasikan dalam Seminar Nasional: Selamatkan Generasi Bangsa dengan Membentuk Karakter Berbasis Kearifan Lokal, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
- Wibawa, S. (2013). Filsafat Jawa dalam Serat Wedhatama. Jurnal Ikadbudi, Vol. 2, Desember 2013.
- wikipedia.org
- www.jooinfoo.com/
No comments:
Post a Comment