1. Pendekatan Non-Ilmiah
- Penemuan kebenaran secara kebetulan
Penemuan yang diperoleh tanpa rencana (tanpa perhitungkan lebih dahulu). Namun demikiantidak jaran perolehan kebenaran dengan cara ini banyak terjadi dan berguna.
- Penemuan kebenaran dengan “akal-akalan” (apriori murni)
Akal sehat merupakan serangkaian konsep yang dapat digunakan untuk menyimpulkan hal-hal yang benar. Tidak jarang kebenaran yang diperoleh dapat juga bisa menyesatkan
- Penemuan kebenaran secara intuitif
Kebenaran yang diperoleh melalui proses yang tidak disadari atau tidak diperkirakan lebih dahulu tanpa melalui suatu penalaran.
- Penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba
Penemuan ini merupakan hasil usaha percobaan yang dilakukan berulang-ulang (trial and error) tanpa petunjuk pemecahan yang jelas
- Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
Kebenaran didasarkan kepada reputasi kedudukan seseorang. Pendapat seseorang yang dianggap mempunyai kewibawaan dalam bidang tertentu akan diterima tanpa diuji lagi, walaupun sebenarnya kebenaran pendapat tersebut belum tentu terbukti.
- Penemuan kebenaran secara spekulatif
Merupakan tral and error yang lebih tinggi tarafnya. Dalam proses penemuannya digunakan pertimbangan sebagai panduan, walaupun pertimbangan yang digunakan kurang dipikirkan secara mendalam.
- Penemuan kebenaran melalui wahyu
Penemuan kebenaran didasarkan kepada wahyu sebagai pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan YME kepada manusia melalui Nabi-Nabi utusanNya sepanjang zaman.
2. Pendekatan Ilmiah
- Pendapat yang diperoleh dilaksanakan melalui penelitian yaitu suatu penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasarkan fakta empiris
- Pendekatan ini disandarkan pada dua cara pokok yaitu rasio (deduktif) dan pengalaman (induktif)
- Jika dilakukan penelitian ulang sesuai dengan langkah dan kondisi yang sama akan diperoleh hasil yang konsisten
Referensi : Dr. Fahruddin Faiz, M. Ag
No comments:
Post a Comment