Tingkatan manajemen
lini pertama adalah tingkatan manajemen paling bawah pada sebuah organisasi. Manajemen
lini pertama memiliki tugas untuk memimpin dan mengkontrol pekerja non
manajerial pada sebuah perusahaan atau organisasi. Tingkatan pada manajemen ini
tidak membawahi tingkatan manajemen yang lainnya.
Manajemen lini pertama adalah seperti : penyelia (supervisor) atau
pengawas, manajer lokasi, manajer perkantoran, manajer departemen,
manajer shift,
atau mandor. dll
Dalam Posisi ini Manajemen
ini disebut juga manajemen operasional yang terlibat secara langsung pada
proses produksi dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan berbagai rencana yang
telah ditentukan oleh tingkatan manajemen yang lebih tinggi.
First-Line management memiliki berbagai kegiatan yang harus dilakukan seperti :
- Memerlukan ketrampilan teknis (keahlian yang mencakup prosedur teknis, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus) dan kemampuan komunikasi yang baik.
- Menyusun perencanaan jangka pendek (harian, mingguan dan bulanan).
- Mengarahkan sejumlah karyawan yang berada di bawah komandonya.
- Memberikan informasi terkait keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan dan memberikan informasi terkait kinerja, hambatan, kesulitan dan tuntutan dari para karyawan kepada manajemen yang lebih tinggi.
- Menjaga hubungan baik antara manajemen tingkat menengah dan para karyawan.
- Bertanggung jawab dan memberikan laporan secara langsung kepada manajemen level menengah.
Manajemen
Tingkat Menengah (Middle Management)
Manajemen level
menengah merupakan manajemen yang berada diantara antara manajemen lini dan
manajemen puncak.
Middle Management
mempunyai tanggung jawab pula terhadap segala kegiatan yang dilaksanakan oleh
tingkatan manajemen di bawahnya bahkan terhadap beberapa karyawan operasional.
Middle Management
seperti kepala departemen (manajer pemasaran, manajer keuangan, dll) atau HOD,
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer cabang (cabang perusahaan atau unit
lokal), manajer pabrik, Junior Executive (asisten manajer pembelian, asisten
manajer pemasaran, dll) dan manajer divisi.
Manajemen level
menengah ini ditunjuk oleh manajemen puncak. Kemampuan yang dibutuhkan di
antaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan,
manajemen waktu dan juga teknikal.
Peran Middle Management adalah sebagai berikut
:
1. Memerlukan
ketrampilan manajerial serta kemampuan teknis.
2. Menjadi
perantara antara manajemen puncak dan manajemen lini pertama.
3. Merencanakan
rencana jangka menengah antara 1 – 5 tahun.
4. Berkoordinasi
dengan departemen yang ada atas semua kegiatan yang dilakukan.
5. Menjalankan
perintah, kebijakan, dan rencana yang ditetapkan oleh manajemen puncak.
6. Bertanggung
jawab secara langsung kepada manajemen puncak seperti Dewan Direksi dan CEO
perusahaan.
7. Memberi
saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak sesuai dengan kondisi yang ada.
Manajemen
Puncak (Top Management)
Klasifikasi tertinggi ini terdiri dari sekelompok
kecil eksekutif, dimana tanggung jawab pada semua manajemen organisasi.
Tingkatan manajemen puncak memiliki tugas membuat rencana aktivitas dan
strategi perusahaan secara global dan mengarahkan jalannya perusahaan.
Beberapa manajemen puncak seperti dewan direksi, CEO
(Chief Executive Officer),
CIO (Shief
Informatioan Officer), CFO (Chief Financial Officer), General Manajer atau
dikenal dengan Presiden Direksi (Presdir) Direksi adalah wakil para pemilik
perusahaan atau pemilik saham. Mereka ditetapkan oleh para pemegang saham
perusahaan dan CEO ditunjuk oleh dewan direksi perusahaan.
Untuk manajemen
tingkat ini, keahlian utama yang diperlukan adalah keahlian dalam hal
konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global, dan manajemen
waktu.
Peran
yang paling utama pada manajemen puncak adalah :
1. Dibutuhkan kemampuan konseptual
dibandingkan kemampuan teknis.
2. Mampu memobilisasi sumberdaya
yang dimiliki perusahaan.
3. Bertanggung Jawab penuh terhadap
keberjalanan perusahaan kepada dewan direksi, pemerintah dan masyarakat umum.
4. Menentukan perencanaan, tujuan
dan kebijakan perusahaan atau organisasi.
5. Mempersiapkan rencana jangka
panjang perusahaan.
6. Manajemen puncak bekerja melalui
pemikiran, perencanaan kemudian memutuskan sehingga disebut juga dengan otak
organisasi atau Administrator.
Keterampilan Manajemen (Management Skills)
Robert L. Katz membagi Keterampilan
Manajemen menjadi 3 dasar yang wajib dimiliki oleh seorang Manajer dalam
menjalankan fungsi manajemen menurut Robert L. Katz.
Keterampilan Konseptual (Conceptual Skills)
Kemampuan manajer untuk melihat keseluruhan organisasi
sebagai suatu entitas yang lengkap. Keterampilan Konseptual ini meliputi
pemahaman tentang kerjasama setiap unit kerja dalam organisasi beserta
pemahaman tentang ketergantungan satu unit kerja dengan unit kerja lainnya,
perubahan pada suatu unit kerja juga akan mempengaruhi unit kerja atau bagian
lainnya. Pun juga pemahaman tentang hubungan antar institusi, industri dan
masyarakat serta pemahaman tentang pengaruh faktor-faktor politik, sosial dan
kondisi ekonomi suatu negara terhadap bisnis perusahaannya.
Keterampilan Konseptual ini juga sering disebut dengan
Keterampilan Analisis (Analytical Skill) ataupun Keterampilan Perseptual (Perceptual
Skill).
Keterampilan
Berhubungan dengan Orang lain (Humanity Skills)
Kemampuan manajer untuk berinteraksi secara efektif
dengan anggota organisasinya serta membangun pemahaman dan usaha kooperatif
dalam tim yang dipimpinnya. Sehingga memungkinkan para manajer untuk menjadi
pemimpin dan memotivasi karyawannya untuk mendapatkan prestasi kerja yang lebih
baik serta Manajer juga harus dapat memanfaatkan potensi karyawannya secara
efektif di perusahaan.
Komunikasi mengambil peranan terpenting. Dengan komunikasi
yang baik dan efektif akan memberikan dampak positif terhadap karir manajer
yang bersangkutan dan juga dalam pencapain tujuan organisasi. Keterampilan
berhubungan dengan orang lain atau Humanity Skill ini penting bagi semua tingkatan manajemen di
suatu organisasi atau perusahaan. Keterampilan ini juga disebut sebagai
Keterampilan Interpersonal atau Human
Skill.
Keterampilan Teknis (Technical Skills)
Kemampuan manajer untuk menggunakan teknik tertentu dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaan tertentu. Seperti halnya kemampuan dan pengetahuan untuk
merancang produk, memperbaiki mesin, mengoperasikan mesin, merakit komputer,
membuat program komputer, menyiapkan pembukuan dan laporan keuangan, menjual
produk, menciptakan lagu, memasak makanan dan lain sebagainya. Keterampilan
Teknik ini merupakan keterampilan terpenting di tingkat pertama namun tidak
wajib untuk dimiliki oleh manajemen tingkat atas.
No comments:
Post a Comment