Definisi Kualitas
- Kualitas mengukur seberapa baik produk atau pelayanan bisa memenuhi kebutuhan konsumen. Kualitas akan menentukan daya saing organisasi , karena itu organisasi perlu menjaga dan memonitor kualitas.
- Jaminan mutu adalah sistem menyeluruh dari kebijakan, prosedur, pedoman, yang diterapkan oleh organisasi untuk menjaga dan mencapai kualitas. Jaminan kualitas terdiri dua fungsi pokok :
- Rekayasa kualitas : membuat proses dan desain produk yang berkualitas.
- Pengendalian kualitas : inspeksi untuk melihat apakah standar kualitas sudah terpenuhi.
Adalah sistem menyeluruh dari kebijakan, prosedur, pedoman, yang ditetapkan oleh organisasi untuk menjaga dan mencapai jaminan kualitas.
Fungsi pokok :
- Rekayasa kualitas
- Pengendalian kualitas
Basel II accord “operational risk” didefinisikan sebagai akibat dari in adequate atau failed internal processes, people, dan systems atau sebagai akibat dari external events. Operational risk dapat terjadi pada semua kegiatan bisnis karena senantiasa terkait dengan proses serta kegiatan operasional bisnis tersebut.
Manajemen perbankan dapat diidentifikasikan sejumlah jenis operational failure yang dapat menjadi akar dari operational risk, Sbb :
a. People risk, berupa :incompetency, fraud dan lain-lain.
b. Process risk, yang meliputi tiga kelompok, yaitu :
- Model risk (berupa model/ methodology error, mark-to-model error, dan lain-lain);
- Transaction risk (berupa execution error, product complexity, booking error, settlement error, documentation/contract risk dan sebagainya) dan
- Operational control risk (berupa :exceeding limits, security risk, volume risk, dan sebagainya).
Six-Sigma
- Metodologi untuk mengelola variasi dalam suatu proses yang menyebabkan produk rusak, yaitu produk yang mempunyai penyimpangan lebih besar dari standar penyimpangan tertentu, dan secara sistematis bekerja untuk mengelola variasi tersebut, untuk menghilangkan produk rusak.
- Dipelopori oleh Bill Smith dari Motorola, tahun 1986.
- Awalnya six-sigma didefinisikan sebagai indikator (metric) untuk mengukur produk rusak (defects) dan memperbaiki kualitas; mengurangi tingkat produk rusak sampai di bawah 3,4 produk rusak per 1 juta output.
Metodologi Six-Sigma
DMAIC (define, measure, analyze, improve, control), digunakan untuk memperbaiki proses bisnis saat ini yang berada di bawah standar, untuk mencari perbaikan gradual.
DMADV (define, measure, analyze, design, verify), digunakan untuk menciptakan proses atau output yang baru, yang mempunyai kualitas dengan standar six- sigma. Juga dapat digunakan jika proses saat ini membutuhkan lebih dari perbaikan gradual.
DMAIC terdiri dari lima tahap , yaitu :
- Mendefinisikan secara formal tujuan dari perbaikan proses yang konsisten dengan permintaan konsumen dan strategi organisasi.
- Melakukan pengukuran awal untuk perbandingan di masa mendatang.
- Melakukan analisis untuk memverifikasi kaitan dan hubungan sebab akibat.
- Memperbaiki dan mengoptimalkan proses berdasarkan analisis dengan menggunakan teknik seperti desai eksperimen.
- Menyiapkan dan mengendalikan percontohan untuk menetapkan kemampuan proses, transisi ke produksi , dan secara terus menerus megukur proses dan menetapkan mekanisme pengendalian, untuk memastikan bahwa variasi diperbaiki sebelum memunculkan produk rusak.
DMADV terdiri dari lima tahap, yaitu :
- Mendefinisikan secara formal tujuan dari aktivitas yang konsisten dengan permintaan konsumen dan startegi perusahaan.
- Mengukur, mengidentifikasi kualitas perusahaan, kemampuan produk , kemampuan proses produksi , assessment risiko , dan sebagainya.
- Analisis, mengembangkan alternatif desain, menciptakan desain dengan tingkat yang tinggi, dan mengevaluasi kemampuan desain, supaya bisa dipilih desain yang terbaik.
- Desain, dan mengembangkan desain yang detail, mengoptimalkan desain, dan merencanakan verifikasi desain.
- Verifikasi desain, menyiapkan percontohan, menjalankan proses produksi, dan menyerahkan proses tersebut ke pemilik proses.
Peran Kunci : Pemimpin puncak, menetapkan visi pelaksanaan six-sigma.
- Champions, bertanggung-jawab terhadap pelaksanaan six-sigma.
- Master Black Belts, pakar dalam organisasi dalam hal six-sigma
- Black Belts, melaksanakan metdologi six-sigma untuk proyek spesifik.
- Green Belts, pelaksana sisx-sigma bersamaan dengan pekerjaannya.
Perbaikan Proses Bisnis
Perbaikan proses bisnis berkaitan erat dengan six sigma, karena salah satu aktivitas six sigma bisa jadi melakukan perbaikan proses bisnis. Perbaikan proses bisnis adalah pendekatan yang sistematis untuk membantu organisasi melakukan perubahan signifikan terhadap cara organisasi menjalankan bisnisnya. Tujuan dari perbaikan proses bisnis lebih pada perubahan radikal, bukannya perubahan secara gradual.
Cara kerja perbaikan proses bisnis :
1. Mendefinisikan tujuan strategis organisasi, misi dan maksud keberadaan organisasi
2. Menentukan konsumen , stakehoulders organisasi.
3. Menentukan struktur dan proses yang ada saat ini. Menyatukan proses bisnis agar bisa memenuhi persyaratan yang diminta oleh konsumen.
4. Menentukan output apa dari proses tersebut yang akan menghasilkan nilai tambah bagi organisasi.
5. Setelah output tersebut ditentukan, organisasi perlu memfokuskan pada pencapaian output tersebut, perlu melakukan perubahan agar bisa memenuhi visi dan misinya.
- Resiko nilai tukar adalah resiko yang diakibatkan karena adanya perubahan nilai tukar mata uang asing. Pada umumnya, transaksi-transaksi bisnis yang berhubungan dengan mata uang asing (valuta asing) biasanya akan menghadapi masalah perubahan nilai kurs mata uang tersebut.
- Kurs adalah nilai suatu mata uang relatif terhadap mata uang lainnya. Mata uang suatu negara merupakan cerminan kondisi ekonomi suatu negara. Apabila perekonomian suatu negara membaik, maka mata uang negara tersebut akan menguat terhadap mata uang negara lain. Jika suatu negara menetapkan kurs mata uangnya terhadap mata uang lain, maka perubahan kurs tidak lagi terjadi melalui mekanisme pasar.
MANAJEMEN PERUBAHAN KURS
Eksposur Transaksi :
1. Derivatif
Misalkan importir Indonesia melakukan transaksi pembelian dari eksportir Amerika Serikat. Importir tersebut harus membayar 1juta dollar tiga bula mendatang.
2. Money-market Hedge
Misalkan instrumen derivatif tidak ada, hedging dengan money market instrument bisa dilakukan.
3. Risk Shifting
Misalkan perusahaan komputer menjual produknya ke Indonesia. Karena komponen diimpor dari luar negeri, maka harga komputer akan sangat tergantung dari kurs yang berlaku.
4. Netting Exposure
Netting Exposure dilakukan dengan menggabungkan ekspousr yang berlawanan sehinggan eksposur bersihnya adalah nol.
Eksposur Akuntansi
Terjadi karena laporan keuangan dengan mata uang tertentu kemudian dikonversikan kelaporan keuangan dengan mata uang lain, rentan terhadap perubahan kurs. Dengan adanya perubahan kurs, maka proses konversi tersebut bisa menghasilkan keuntungan ataupun kerugian.
Eksposur Operasi :
Eksposur operasi terjadi karena perubahan kurs akan mengakibatkan terganggunya operasi perusahaan. Manajemen eksposur operasi bisa dilakukan sebagai berikut : - Jangka pendek : memanfaatkan situasi perubahan kurs untuk kepentingan perusahaan.
- Jangka panjang : mengurangi sensitivitas operasi perusahaan terhadap perubahan kurs.
No comments:
Post a Comment