Thursday, 28 November 2019

Epistemologi

  • Bahasa Yunani ἐπιστήμη, epistēmē, artinya "pengetahuan" pemahaman", dan λόγος, logos, artinya "diskursus") adalah cabang dari filsafat yang berkaitan, membahas tentang ciri dan ranah pengetahuan; dikenal juga sebagai “filsafat pengetahuan” atau “teori pengetahuan”
  • Segala macam bentuk aktivitas dan pemikiran manusia yang selalu mempertanyakan dari mana asal muasal ilmu pengetahuan itu diperoleh. (Abdul Munir Mulkhan : 1993)
  • Ilmu yang secara khusus mempelajari dan mempersoalkan secara dalam mengenai apa itu pengetahuan, dari mana pengetahuan itu diperoleh serta bagaimana cara memperolehnya. (Anton Bakker dan Achmad Charris Zubair : 1990)
  • Bagian ilmu filsafat yang secara khusus mempelajari dan menentukan arah dan kodrat pengetahuan. Pendek kata, arti episteminologi adalah cabang filsafat yang berurusan mengenai ruang lingkup serta hakikat pengetahuan. (Mujamil Qomar : 2006)
  • Cara serta arah berfikir manusia dalam menemukan dan memperoleh suatu ilmu pengetahuan dengan menggunakan kemampuan rasio (akal), indera serta intuisi. (Jujun S. Suria Sumantri)
  • Teori atau ilmu pengetahuan tentang metode dan dasar-dasar pengetahuan, khususnya yang berhubungan dengan batas-batas pengetahuan dan validitas atau sah berlakunya pengetahuan itu. (Darwis. A. Soelaiman, 2007, hal. 61).
  • Cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi itu. (Surajiyo, 2008, hal. 25).
  • Cabang filsafat yang mempelajari tentang watak, batas-batas dan berlakunya dari ilmu pengetahuan. J.A Niels Mulder
  • Pengetahuan tentang pengetahuan dan pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan kita sendiri bukannya pengetahuan orang lain tentang pengetahuan kita, atau pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan orang lain. Jacques Veuger
Permasalahan Dalam Epistemologi :
  • Apakah manusia mampu mengetahui hakekat, keabsahan dan kebenaran pengetahuan.
  • Pengetahuan apakah bersifat kemungkinan atau suatu keyakinan tanpa celah keraguan
  • Cara yang dipakai untuk dapat mengetahui.
  • Sumber munculya pengetahuan, apakah dari luar atau dari dalam.
  • Bagaimana pengetahuan diperoleh, intuisi, akal atau indera, atau secara bersama, dan apakah masing-masing punya keabsahannya sendiri-sendiri.
Obyek Pengetahuan
1. Fenomena/gejala alam fisis (External  world)
2. Masa lalu (the Past)
3. Masa depan (The future)
4. Values (etis, estetis, religius)
5. Mind (dimensi dalam/psikis)

Alat Pengetahuan
  • Panca-Indera
  • Akal
  • Nurani
  • Naluri
  • Intuisi
  • Imajinasi
Metode yang dapat digunakan untuk memperoleh pengetahuan :
Empirisme,
Melalui pengalaman yang dialami dan dirasakan manusia melalui panca indera.
Rasionalisme,
Pengetahuan didapatkan dari akal manusia. Pengalaman merupakan stimulus yang kemudian diolah dalam akal pikiran manusia untuk menjadi pengetahuan.
Fenomenalisme,
Pengetahuan didapatkan dari fenomena atau gejala yang ditemui dalam kehidupan.
Intusionisme,
Didapatkan dari pengalaman yang dirasakan panca indera saja tetapi juga dari intuisi yang dirasakan ketika mengalami suatu kejadian.
Dialektis.
Pengetahuan didapatkan dari tanya jawab atau diskusi yang berdasarkan logika.

Proses Lahirnya Pengetahuan
Pendekatan Non-Ilmiah
Penemuan kebenaran secara kebetulan
Penemuan diperoleh tanpa rencana (tidak dapat diperhitungkan lebih dahulu). Meskipun demikian, perolehan kebenaran dengan cara ini banyak terjadi dan berguna.
Penemuan kebenaran dengan “akal-akalan” (apriori murni)
Akal sehat merupakan serangkaian konsep yang dapat digunakan untuk menyimpulkan hal-hal yang benar. Walaupun demikian, kebenaran yang diperoleh dapat juga menyesatkan
Penemuan kebenaran secara intuitif
Dalam hal ini kebenaran diperoleh melalui proses yang tidak disadari atau tidak diperkirakan lebih dahulu tanpa melalui suatu penalaran.
Penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba
Penemuan ini merupakan hasil usaha percobaan yang dilakukan berulang-ulang (trial and error) tanpa petunjuk pemecahan yang jelas.
Penemuan kebenaran melalui kewibawaan
Kebenaran didasarkan kepada reputasi kedudukan seseorang. Pendapat seseorang yang dianggap mempunyai kewibawaan dalam bidang tertentu akan diterima tanpa diuji lagi, walaupun sebenarnya kebenaran pendapat tersebut belum tentu terbukti.
Penemuan kebenaran secara spekulatif
Merupakan tral and error yang lebih tinggi tarafnya. Dalam proses penemuannya digunakan pertimbangan sebagai panduan, walaupun pertimbangan yang digunakan kurang dipikirkan secara mendalam.
Penemuan kebenaran melalui wahyu
Penemuan kebenaran didasarkan kepada wahyu sebagai pengetahuan yang disampaikan oleh Tuhan YME kepada manusia melalui Nabi-Nabi utusanNya sepanjang zaman.

Pendekatan Ilmiah
  • Diperoleh dilaksanakan melalui penelitian yaitu suatu penelitian yang sistematis dan terkontrol berdasarkan fakta empiris.
  • Disandarkan pada dua cara pokok yaitu rasio (deduktif) dan pengalaman (induktif).
  • Penelitian ulang sesuai dengan langkah dan kondisi yang  sama akan diperoleh hasil yang konsisten.
Referensi :
Wikipedia
Bahrum, SE, M.Ak, Akt
Fahruddin Faiz, Dr, S.Ag., M.Ag.
Kompasiana

No comments:

Post a Comment

Lao Tzu

  Kata Bijak Kehidupan Lakukan hal-hal sulit selagi masih mudah & Lakukan hal-hal besar saat masih kecil. Perbuatan Besar berawal dari p...