Hipotesis Pasar Efisien
Konsep pasar efisien didefinisikan sebagai kecepatan dan ketepatan di mana pasar modal menyertakan informasi yang relevan ke dalam harga sekuritas.
“BUT”
Hipotesis pasar efisien belum tentu berlaku di pasar modal, tetapi teori ini sudah merubah padangan tentang bagaimana pasar modal itu bekerja.
Bentuk-Bentuk EMH
Lemah
Harga saham sudah mencerminkan seluruh informasi yang ada merefleksikan semua informasi melalui historis harga. investor tidak akan mampu memperoleh keuntungan abnormal.
Semi kuat
Harga saham mencerminkan selusuh informasi harga berdasarkan analisis fundamental, sehingga tidak akan ada investor yang memperoleh keuntungan abnormal karna investor memanfaatkan ketersediaan informasi (laporan keuangan, pengumuman merger, akuisisi dll) yang akan membentuk keseimbangan harga yang baru.
Kuat
Bentuk pasar yang paling sempurna, informasi yang dipublikasikan dan tidak dipublikasikan tersedia luas kepada investor.
Jenis Analisis Saham
Technical Analysis – menggunakan informasi dan volume harga untuk memprediksi harga saham di masa depan.
- Weak form efficiency & technical analysis
Fundamental Analysis – menggunakan faktor ekonomi dan akuntansi untuk memprediksi harga saham di masa depan.
- Semi strong form efficiency & fundamental analysis
ACTIVE VERSUS PASSIVE PORTFOLIO MANAGEMENT
PASSIVE MANAGEMENT
Bertujuan untuk menyusun portfolio yang terdiversifikasi tanpa upaya untuk mengidentifikasi saham saham yang undervalued maupun yang overvalued. Strategi buy and hold.
ACTIVE MANAGEMENT
Bertujuan untuk menyusun portfolio yang terdiversifikasi dengan mengidentifikasi saham dengan melihat laporan keuangan dll. Membutuhkan banyak analisa dan biaya
Event Studies
Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event studies. Penelitian ini umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham. Standar metodologi yang biasanya digunakan dalam event studies ini adalah :
- Mengumpulkan sampel
- Menentukan hari pengumuman atau event
- Menentukan periode pengamatan
- Mnghitung return masing – masing sampel setiap hari selama periode pengamatan
- Menghitung return abnormal
- Menghitung rata – rata return abnormal semua sampel satiap hari
- Terkadang return abnormal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return abnormal kumulatif selama periode tertentu
- Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh
Model Expected Return dan Abnormal Return
Market Model approach
a. (Expected Return)
rt = at + brmt + et
rt = Return realisasi sekuritas ke-i
at = Intercept untuk sekuritas ke- I
B = slope koefisien beta dari sekuritas ke-i
Rmt = ieturn indeks pasar pada periode estimasi ke j
Et = residual
b. Abnormal Return = (Actual - Expected)
et = rt - (a + brMt)
Et = Abrnormal return pada peristiwa ke-t
Et = Return sesungguhnya sekuritas ke I pada peristiwa ke-t
(a + brMt) = Return ekspektasi sekuritas ke-I pada peristiwa ke-t
ANOMALI PASAR EFISIEN
Hipotesis efisien pasar menyatakan bahwa harga sekuritas sudah mencerminkan seluruh informasi yang ada sehingga tidak akan adanya abnormal return (Fama,1970) .
Tetapi dalam penelitian telah terjadi ANOMALI yang tidak sesuai dengan konsep efisiensi pasar .
Contoh anomaly pasar tersebut adalah:
- Monday Effect
Penelitian Gibbons dan Hess (1981)
Terdapat kecenderungan pengembalian di hari senin yang lebih rendah dibandingkan hari lain.
- Intraday Effect
Harris (1986)
ternyata 45 menit di hari jumat sebelum terjadinya pentutupan perdagangan telah terjadi return negatif.
- January Effect
Elton, Gruber, Brown, dan Goetzmann (2007)
Pengembalian saham di Januari relative lebih tinggi.
- Size Effect
Banz (1981)
Perusahaan berskala kecil akan menghasilkan pengembalian lebih tinggi.
- Market Overreaction
Debont dan Thaler (1985)
semakin besar perubahan harga semakin besar pula koreksi harga atau disebut magnitude effect
The Neglected-Firm Effect and Liquidity Effects
- Perusahaan yang kecil dan kurang unggul cenderung tidak menjadi target dari investor tetapi perusahaan tersebut malah lebih banyak menghasilkan return daripada perusahaan besar Craig G Beard dan Richard W (1997).
- Tingginya return dari perusahaan kecil dan kurang diminati ini juga dibarengi dengan risiko yang lebih tinggi, dibandingkan perusahaan-perusahaan yang dinyatakan lebih besar.
Book-to-Market Ratios (Fama-French)
Fama dan French menunjukkan bahwa nilai saham yang baik dapat dilihat dari nilai buku suatu perusahaan (PBV).
Cara untuk mengukur PBV:
Ratio dari nilai per lembar saham biasa atas nilai buku perlembar ekuitas.
KESIMPULAN
- Bentuk pasar modal tidak selalu dapat diprediksi dikarenakan adanya beberapa bentuk anomali pasar sesuai dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya, bentuk pasar kuat tidak akan pernah terjadi dikarenakan masih ada informasi yang tersembunyi antar investor.
- Fenomena-fenomena yang terjadi di dalam pasar menunjukkan adanya kecenderungan investor untuk memperolah abnormal return dan adanya behavior musiman yang menyebabkan harga saham sulit diprediksi.
Sumber :
- http://investasi.kontan.co.id/news/analis-january-effect-warnai-ihsg-selama-awal-tahun-2019
- https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20181113122457-92-346119/diakuisisi-semen-indonesia-saham-holcim-melejit-604-persen
- Tandelilin dan Algifari. 1999. “Pengaruh Hari Perdagangan Terhadap Return Saham di Bursa Efek Jakarta”. Makalah Seminar. Universitas Diponegoro Semarang.
- Bodie, Kane, Marcus. 2014. Manajemen Portofolio dan Investasi, Edisi 9-Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.
- WULANDARI, F., & DIANA, N. (2015). ANALISIS MONDAY EFFECT DAN FRIDAY EFFECT.
No comments:
Post a Comment