Analisa yang dilakukan terhadap kekuatan serta kelemahan sebuah perusahaan atau organisasi. Kekuatan perusahaan berarti dimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan serta dapat memenuhi target pasar. Dan yang dimaksud dengan kelemahan adalah dimana perusahaan mengalami keterbatasan dalam memenuhi target pasar.
1. ANALISIS SWOT
Strength : Kekuatan yang dimiiki oleh perusahaan
Weakness : Kelemahan yang ada ada sebuah perusahaan
Opportunity : Kesempatan atau peluang yang ada dihadapi sebuah perusahaan.
Threat : Ancaman yang dihadapi oleh sebuah perusahaan
PENDEKATAN ANALISIS INTERNAL TRADISIONAL (SWOT)
Strategi Kekuatan dan Kesempatan ( S – O )
Situasi di sini memanfaatkan kekuatan serta kesempatan, sehingga perusahaan atau organisasi dapat memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan yang ada
Strategi Kelemahan dan Kesempatan ( W – O )
Situasi antara kelemahan dan kesempatan. Dapat dicontohkan bahwa perusahaan yang dinilai memiliki kelemahan, akan tetapi terdapat kesempatan yang ada, maka perusahaan tersebut dapat berkolaborasi dengan perusahaan tersebut agar dapat memanfaatkan kesempatan tersebut
Strategi Kekuatan dan Ancaman ( S – T )
Situasi antara ancaman dengan kekuatan berarti perusahaan yang memiliki ancaman tertentu dapat dihadapi dengan menggunakan kekuatannya.
Strategi Kelemahan dan Ancaman ( W – T )
Situasi ini adalah yang paling buruk, karena perusahaan memiliki ancaman yang tinggi serta tidak bisa menghadapi karena perushaan juga memiliki kelemahan yang mencolok pula
Keterbatasan Analisis SWOT :
- Terlalu menekankan kekuatan internal dan menganggap remeh ancaman internal.
Para pembuat strategi di setiap perusahaan harus tetep waspada terhadap strategi yang didasarkan pada apa yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan eksternal terhadap kekuatan tersebut.
- Bersifat statis dan beresiko mengabaikan kondisi yang berubah.
Nasihat yang sering diberikan berkaitan dengan gagalnya proses perencanaan adalah bahwa rencana merupakan peristiwa sesaat yang perlu dilengkapi, dankemudian dipindahkan ketempatnya di rak seorang manager sementara ia mengerjakan actual perusahaan. Jadi, tidak mengherankan bahwa para kritisi analisis SWOT, dengan alas an yang bagus, memperingati bahwa analisis tersebut merupakan pandangan sesaat mengenai situasi yang berubah atau bergerak.
- Terlalu menekankan pada satu kekuatan atau elemen strategi.
Kebergantungan pada kekuatan “utama” menunjukkan sikap yang terlalu meremehkan factor-fakor lain.
- Suatu kekuatan tidak selalu menjadi sumber keunggulan kompetitif
Suatu usaha atau perusahaan harus mempunyai beberapa kekuatan substansial di samping kekuatan untuk keunggulan kompetitif selain itu keunggulan kompetitif haris bisa berkesinambungan dengan kekuatan-kekuatan lain.
- Merupakan suatu pendekatan tradisional yang sudah lama digunakan oleh pera pembuat strategi untuk melakukan analisis internal.
Secara umum analisis ini menawarkan usaha umum untuk menilai kapabilitas internal dengan memperti,bangkan faktor eksternal, terutama peluang dan ancaman utama. Analisis SWOT ini memiliki keterbatasan yang harus dipertimbangkan jika akan digunakan sbagai landasan sebagai proses pengambilan keeputusan strategis perusahaan. Pendekatan lain terhadap analisis internal yang muncul sebagai untuk menambah ketajaman dan kedalaman pada identifikasi dari keunggulan kompetitif atas nama perusahaan dapat membangun strategi perusahaan yang berhasil adalah analisis rantai nilai.
2. ANALISIS RANTAI NILAI
VCA (value chain analisys) > rantai aktivitas yang mengubah input menjadi output yang bernilai bagi pelanggan. Berupaya memahami bagaimana suatu bisnis menciptakan nilai dengan memeriksa kontribusi aktivitas yang berbeda dalam bisnis terhadap nilai. Analisis ini membagi (memecah) bisnis menjadi kelompok-kelompok aktivitas yang terjadi dalam bisnis.
Aktivitas Primer
- Pengadaan logistic dalam perusahaan
- Operations (operasi)
- Pengadaan logistic luar perusahaan
- Marketing and Sales (pemasaran dan penjualan)
Service (layanan)
- Aktivitas Pendukung
- General Administration (administrasi umum)
- Human Resources Management (manajemen sumber daya manusia)
- Riset, Teknnologi dan Pengembangan sistem
- Pembelian
Melakukan Analisis Rantai Nilai
- Mengidentifikasi aktivitas
memecah aktivitas / proses bisnis dengan mengelompokkannya ke dalam aktivitas primer atau pendukung.
- Alokasi biaya
mengaitkan biasa ke setiap aktivitas yang berbeda.
Memahami kesulitan dalam akuntansi biasa berbasis aktivitas
- Identifikasi aktivitas yang membedakan perusahaan
mengarahkan perhatian pada beberapa sumber keunggulan diferensiasi relative terhadap pesaing
- Menilai rantai nilai
mengidentifikasi aktivitas yang penting bagi kepuasan pembeli dan keberhasilan pasar
Terdapat tiga pertimbangan dalam tahap analaisis rantai nilai ini;
- Pertama, misi utama perusahaan perlu mempengaruhi pilihan aktifitas yang akan diteliti secara rinci oleh manajer. Jika misi perusahaan didasarkan pada komitmen terhadap diferensasi,para manajer perusahaan harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk aktifitas yang menjadi kunci diferensiasi.
- Kedua, sifat dari rantai nilai dan relative pentingnya aktifitas-aktifitas dalam rantai nilai tersebut bervariasi dari satu industri ke industri lain.
- Ketiga, relative pentingnya aktifitas nilai sapat bervariasi sesuai dengan posisi perusahaaan dalam system nilai yang lebih luas yang mencakup rantai nilai dari para pemasoknya di hulu serta pelanggan atau rekanan di hilir yang terlibat dalam penyediaan produk atau jasa bagi para pemakai akhir.
Memeriksa kebutuhan pelanggan, penawaran perusahaan dan penawaran pesaing untuk lebih jelas mengartikulasikan apakah yang menjadi keunggulan kompetitifnya dan bagaimana perusahaan membedakan diringa dengan para pesaing.
Lingkaran Kebutuhan Pelanggan : Siapakah pelanggan paling penting atau segmen pelanggan yang membutuhkan/menginginkan produk atau jasa perusahaan.
Lingkaran Penawaran Perusahaan : Bagaimana para pelanggan menerima penawaran dari perusahaan.
Lingkaran Penawaran Pesaing : Menggambarkan tentang bagaimana pelanggan menerima penawaran dari pesaing perusahaan.
ANALISIS TIGA LINGKARAN
- Irisan Lingkaran antara Costumer’s Needs dan Company’s Setting > Titik Perbedaan Kita (Our Points of Difference) : Menunjukkan seberapa baik penawaran perusahaan dapat memenuhi kebutuhan pelanggan
- Irisan Lingkaran antara Costumer’s Need dan Competitor Offerings > Titik Perbedaan Mereka (Their Points of Difference) : Menunjukkan bagaimana perusahaan menghadapi pesaingnya.
- Irisan Area B, Titik Kesamaan (Points of Parity) : Menunjukkan bagaimana perusahaan menyampaikan produk secara efektif pada area irisan lingkaran B.
- Pandangan berbasis sumber daya atas perusahaan ( resource based view RBV ) dari suatu perusahaan RBV merupakan metode untuk menganasilis dan mengidentifikasikeunggulan strategi suatu perusahaan yang didasarkan pada tinjauan terhadap kombinasi dari aset , keahlian, kapabilitas dan aset tak berwujud yang spesial sebagai suatu organisasi.
- Asumsi yang mendasari RBV adalah bahwa perusahaan berbeda secara fundamental karena setiap perusahaan memiliki “kumpulan” sumber daya yang unik berupa aset berwujud dan tidak berwujud serta kapabilitas organisasi untuk memanfaatkan aset tersebut.
- KOMPETENSI INTI : kompetensi inti harus diperhatikan. Karena ini merupkan kemampuan / keterampilan yang ditekankan dan diasah oleh suatu perusahaan dalam melakukan kegiatannya dan dalam mengejar misi umumnya
TIGA SUMBER DAYA UTAMA :
- Aset berwujud mencakup fasilitas produksi ,bahan baku sumber daya keuangan dan komputer aset berwujud merupakan sarana fisik dan keuangan yang digunakan suatu perusahaan untuk menyediakan nilai bagi pelanggan.
- Aset tak berwujud ( intangible asset ) merupakan sumber daya seperti merek, reputasi perusahaan, moral organisasi, pemahaman teknik, paten dan merek dagang, serta akumulasi pengalaman dalam organisasi meski bukanlah aset yang dapat disentul atau dilihat, aset-aset ini sering kali penting dalam menciptakan keunggulan kompetitif.
- Kapabilitas organisasi ( organizational capabilities ) bukan merupakan input khusus seperti aset berwujud atau tidak berwujud, melainkan keahlian kapabilitas dan cara untuk menggabungkan aset, tenaga kerja dan proses yang digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengubah input menjadi output.
Beberapa kriteria recource base view (RBV) sumber daya akan lebih bernilai jika sumber daya tersebut :
- Penting untuk dapat memenuhi suatu kebutuhan pelanggan secara lebih baik dibandingkan dengan alternatif lain.
- Langka hanya sedikit pihak lain yang memiliki sumber daya atau keahlian setingkat dengan yang anda miliki.
- Menghasilkan bagian terbesar dari laba keseluruhan dengan cara dikendalikan oleh perusahaan.
- Bersifat tahan lama atau berkesinambungan sejalan dengan waktu.
Menggunakan Pandangan Berbasis Sumber Daya dalam analisis Internal
Mengidentifikasi dan mengevaluasi sumber-sumber dayanya untuk menemukan sumber daya yang sesungguhnya menjadi dasar bagi keunggulan kompetitif masa depan. Hal ini membantu dalam :
- Memecah sumber daya
- Menggunakan perspektif fungsional
- Melihat pada proses organisasi dan kombinasi dari sumber daya dan bukan hanya aset atau kababilitas yang terisolasi.
- Menggunakan pendekatan rantai nilai untuk mengungkapkan kapabilitas, aktifitas, dan proses organisasi yang merupakan sumber daya potensial yang bernilai untuk menghasilkan keunggulan kompetitif.
ANALISIS INTERNAL : MEMBUAT PERBANDINGAN YANG BERARTI
Apakah menggunakan pendekatan SWOT , VCA atau RBV para pembuat strategi mengandalkan tiga perspektif dasar ini untuk mengevaluasi bagaimana perusahaannya dapat meningkatkan kapabilitas internalnya.
ANALISIS INTERNAL : MEMBUAT PERBANDINGAN YANG BERARTI
Perspektif untuk mengevaluasi bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kapabilitas internalnya :
a. Perbandingan Dengan Kinerja Masa Lalu
b. Penentuan tolak ukur : Perbandingan dengan pesaing
c. Perbandingan dengan Faktor keberhasilan dalam industri
d. Siklus Hidup Produk
KESIMPULAN
Pengejaran perusahaan akan peluang pasar tidak hanya pada peluang eksternal, tetapi juga pada kesadaran bahwa keunggulan kompetitif perusahaan berasal dari sumber daya, kapabilitas dan keahlian internal perusahaan.
Analisis internal penting agar manajer paham bagaimana mengidentifikasi sumber daya dan kapabilitas inti untuk mengembangkan strategi yang berhasil.
Sumber : John A Pearche II- Richard B. Robinson, Jr Edisi 12 Bku.I
No comments:
Post a Comment